Situbondo, Kombes Pagi – Terkait Penolakan Warga Desa Blimbing Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Jawa Timur tentang Rencana Pendirian Pesantren oleh tokoh kontroversi SUGI NUR atau yang akrab di kenal GUS NUR ini. Semakin berbuntut panjang kini Kecaman Juga hadir dari Salah Satu Tokoh Pemuda Situbondo yang juga berasal dari Kecamatan Besuki Situbondo Eko Febrianto yang merupakan “Ketua Umum LSM SITI JENAR” (“Situbondo Investigasi Jejak Kebenaran”)
Menurut Eko,.Kami Mendukung penuh Warga ,tokoh dan Kades Blimbing Besuki terkait Penutupan lokasi pembangunan ponpes milik Gus Nur ini. Karena saya nilai ini wajar masyarakat serta Kades Blimbing dan kami Menolak keras rencana pembangunan ponpes Sugi Nur ini dan saya selaku warga Masyarakat Besuki juga MENOLAK KERAS pendirian Pesantren tersebut. jangan rusak generasi muda kita dengan ajaran ajaran keras ala Sugi nur. Kami masyarakat Besuki – Situbondo adalah warga NU tulen.
Pasalnya, Gus Nur acap kali melontarkan ujaran kebencian dan menghina pemerintah serta para Kiai NU.
Rekam jejak ceramah Sugik Nur yang kerap menghina dan menyebarkan ujaran kebencian serta sering memprovokasi menjadi alasan utama penolakan kami warga Besuki.
Seharusnya secara moral sebagai dai seharusnya penyampaian lisan Gus Nur harus sopan agar dia diterima dimanapun dia berada
“Saya sebagai warga NU, juga tidak akan Setuju kalau daerah kami juga di Tempati Ajaran keras ala Sugi Nur. Yang notabene Mengaku Dai tapi, cara ngomong begitu tidak sopan, begitu menyinggung perasaan umat. Wabil khusus kami Warga NU Mestinya Dai itu memilih cara yang terbaik cara menarik umat. Bukan malahan memecah belah Ummat seperti kelakuan dia selama ini.
” Kalau ini dibiarkan bahaya ini. Islam bahaya nanti dikatakan islam itu keras. Dikatakan Islam radikal. Sebenarnya kan tidak begitu. Islam ini adalah Agama RAHMATAN LIL ALAMIN Oleh sebab itu saya hanya ingin si Sugi nur itu sadar diri kenapa masyarakat kami menolak pembangunan nya di Daerah kami, agar saudara Sugi itu bisa sadar gitu lho. Ke depan bisa sadar jangan diterus-teruskan dakwah begitu, bahaya itu. tegas Eko.
Dengan Adanya Penolakan Warga dan para Tokoh ini Semoga tidak ada kata kata ini adalah Perbuatan DISKRIMINASI kepada Sugi Nur.
Karena Eko juga menegaskan Gus Nur bukanlah ulama, sehingga tidak dapat dikatakan kita melakukan kriminasilasi ulama. Dan Diskriminasi Ulama
“Ulama itu kan harusnya memiliki karakter abid (taat kepada Allah), arif, alim. Tidak mungkin bicara sembarangan, menyebarkan kebencian di masyarakat. Masyarakat akan menilai sendiri, pantas atau tidak jika seorang ulama melakukan itu,” papar Eko
lanjut Eko, jika Gus Nur seorang ulama akan berdakwah dengan cara yang baik. Seperti Lazim nya Ulama Ulama Kita baik Seperti Maulana Habib Lutfi di Pekalongan dan Ulama Ulama Kharismatik lain nya yg juga ada di Kabupaten Kami situbondo.
“Dakwah yang baik dengan bil hikmah, bil khasanah. Bijaksana dalam tutur kata. Kalaupun berdebat, harus dengan argumantasi dan rasional. Sedangkan apa yang dilakukan Gus Nur jauh dari reputasi dan representasi Islam,” ujarnya.
Seperti diketahui, dalam banyak video yang beredar di internet, Gus Nur terindikasi melakukan penghinaan terhadap NU. Dan bahkan PEMERINTAH Ceramah-ceramah Gus Nur dinilai kuat berpotensi memecah persatuan dan syarat dengan nuansa pembodohan massal. Nah itu yang membuat kita warga Besuki tidak Menerima Kehadiran Dia untuk mendirikan sebuah pesantren di kabupaten SANTRI SITUBONDO ini. Pungkas Eko. (Tim)
Leave a Reply