Peran serta Babinsa Kodim 0820 /Probolinggo dalam pelayanan imunisasi Difteri bersama team Puskesmas kanigaran

Spread the love

9 Desember 2018 kombes pagi. Com.
PROBOLINGGO-Giliran Babinsa wilayah Kota Probolinggo yang mendampingi para pekerja kesehatan dalam memberikan imunisasi difteri. Imunisasi ini merupakan pemberian tahap ketiga kalinya. Bertempat di Posyandu Alamanda beralamat jalan Ahmad Dahlan RW 05 Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.bekerja sama dengan puskesmas kanigaran ibu Trisna Ramadhani mengkoordinir penanganan imunisasi difteri bersama lima orang kadernya. Dengan permasalahan wilayah perkotaan lebih kompleks maka pola pendampingan Babinsa menjadi syarat utama. Untuk wilayah perkotaan, satu kelurahan terdiri dari dua Babinsa. Sama halnya dengan di Kebonsari Kulon yaitu Serka Rudianto dan Koptu Mochammad Yahya, Minggu (09-12-18).
Sebelum digelar, dilaksanakan briefing singkat untuk pekerjaan. Kesemua terbagi habis dan saling dukung. Pola pendampingan bisa dikatakan menjadi pola melayani. “Tidak ada masalah bagi kami, daripada hanya diam mengamati mereka, baiknya ikut membantu dalam pelayanan”, kata Serka Rudianto. Mulai mengawasi tata administrasi, penimbangan berat badan dan tinggi badan sampai dengan pemberian imunisasi difteri kedua Babinsa ini turut berkecimpung.
“Kita ingin juga bisa bercengkrama dengan warga binaan, tidak harus selamanya dibawa dengan kaku”, saat membujuk seorang anak agar mau ikut dengan Koptu Yahya. Justru tertawa, dan meminta digendong oleh dua Babinsa tersebut, perasaan senang terlepas dari garis bibir anak tersebut. Sesungguhnya, jumlah anak yang mendapatkan imunisasi difteri tahap tiga di Posyandu Alamanda. Akan terus berlanjut sesuai target sehingga benar-benar terlepas anak-anak dari warga RW 05 ini dari penyakit difteri.
Aktivitas kesehatan yang dimulai pkl. 09.30 Wib dapat dituntaskan sebelum Dhuhur di hari Minggu ini. Tidak ada permasalahan berarti dan semuanya berjalan lancar. Akan diberitahukan jadwal berikutnya untuk menutup kekurangan yang belum mendapatkan imunisasi. Difteri ini pernah ditemukan pada pertengahan tahun 2017, sehingga mendapat perhatian serius dari pemerintah agar tidak mewabah atau menjadi endemi khususnya diwilayah kota probolinggo. (glh)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*