Probolinggo kombespagi.com
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun 2019, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo menggelar sarasehan kebangsaan dalam bentuk binter terpadu di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Selasa (29/10/2019).
Kegiatan yang mengambil tema “Membangun Karakter Kebangsaan dan Patriotisme Menuju Generasi Probolinggo Yang Cerdas” ini diikuti oleh 1000 orang peserta terdiri dari Forkopimka, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan serta mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Probolinggo.
Binter Terpadu ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko. Pembukaan ini dihadiri oleh Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo, perwakilan Polres Probolinggo serta narasumber yang berasal dari Polda Jawa Timur dan Kodam V Brawijaya.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan hadiah berupa piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada para pemenang lomba pidato wawasan kebangsaan tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan semangat patriotisme melalui pemahaman dan penghayatan wawasan kebangsaan.
Selain itu, membangun karakter generasi yang cerdas dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk kehidupan sehari-hari serta mentranspormasikan nilai-nilai ideal sebagai generasi bangsa dalam kontek kebangsaan menuju demokrasi,” ungkapnya.
Menurut Ugas, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membangkitkan dan mengembangkan kesadaran serta memahami konsep dasar untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara. Dewasa ini generasi muda Indonesia sebagian besar sudah mengalami degradasi moral pada angka kritis serta kurangnya perhatian dalam memelihara dan menjaga serta mengembangkan rasa nasionalisme kebangsaan.
“Hal tersebut dipicu oleh situasi dan perkembangan manusia yang mengarah kepada nilai individualistik, rasa kepedulian terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara terutama rasa nasionalisme dan patriotisme semakin jauh terpinggirkan,” jelasnya.
Disamping itu pula jelas Ugas, generasi muda dihadapkan pada globalisasi kapitalisme yang menciptakan hegemoni kebudayaan yang secara instrintik yang berlawanan dengan kearifan lokal, suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari dan sangat berimplikasi pada nilai-nilai kebangsaan.
Arus globalisasi kapitalisme menjadi ancaman serius bagi keutuhan Negara kita. Kesemua hal dapat berimbas pula pada melemahnya persatuan dan kesatuan bangsa ini terabaikan akan tergeser dipandang oleh nilai-nilai luar proses ankulturasi nilai universal, nilai-nilai kebebasan, kesetaraan, faham liberalisasi bahkan belakangan ini isu berkembang adalah faham radikalisme dan intoleransi yang kondisi tersebut dapat melunturkan dan melemahkan semangat nasionalisme,” tegasnya.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko mengatakan seiring dengan laju modernisasi dan perkembangan teknologi informasi yang semakin kompleks dan memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia, berbagai pengaruh negatif juga terdapat didalamnya, seperti maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkoba, radikalisme, bullying, perkelahian antar pelajar dan berbagai kasus lainnya.
“Untuk menangkal terjadinya degradasi moral anak bangsa ini, diperlukan adanya pemahaman dari generasi muda tentang wawasan kebangsaan. Setiap generasi adalah masyarakat baru yang harus memperoleh pengetahuan, mempelajari keahlian dan pengembangan karakter atau watak publik maupun privat yang sejalan dengan demokrasi,” katanya.
Wabup Timbul menerangkan, sikap mental ini harus dipelihara dan dipupuk melalui perkataan dan pengajaran serta kekuatan keteladanan. Oleh karena itu, pembinaan terhadap generasi muda menjadi warga Negara yang baik harus menjadi perhatian utama bersama, karena tidak ada tugas yang lebih penting dari pengembangan warga Negara yang bertanggungjawab, efektif dan terdidik.
“Untuk kita ketahui bersama, wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa tentang tentang diri dan lingkungannya yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional. Namun sampai saat ini pemahaman wawasan kebangsaan dalam diri generasi muda masih kurang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian pemahaman akan wawasan kebangsaan pada generasi muda. Dengan semakin kuat dan kokohnya pemahaman tentang wawasan diyakini dapat menjadi benteng kokoh dari pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi dan informasi tersebut,” jelasnya.
Menurut Wabup Timbul, kegiatan ini diadakan dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara serta nilai-nilai patriotism pada generasi muda di Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta memupuk rasa mental dan keberanian para generasi muda untuk berkompetisi secara jujur dan sehat.
“Harapan dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat menghasilkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI serta generasi muda yang memiliki sikap mental dan fisik yang berani bersaing dan berkompetisi secara sportif,” pungkasnya.
Sedangkan Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo menyampaikan bahwa semua hal yang dilakukan oleh masyarakat nantinya akan masuk ke dalam semua media mulai dari elektronik, cetak dan online. Bangsa Indonesia dalam beberapa puluhan tahun mendatang akan mendapatkan bonus demografi yang mungkin hanya isapan jempol belaka apabila tidak disiapkan dari sekarang. Karena tantangan generasi muda saat ini modalnya pembinaan generasi muda. Tanpa menjadi manusia yang memiliki jati diri dan lupa terhadap sejarah dan berkarakter maka akan tergilas oleh jaman.
“Wawasan kebangsaan ini dilakukan karena untuk maju dan mendukung katakter kita masing-masing. Harapannya generasi muda memiliki filter yang baik dan bagus sehingga dapat menyaring apa-apa yang perlu dicegah, karena akhlalul karimah menjadi hal yang krusial. yang bisa merubah semua ini adalah kita sendiri,” katanya. Fahrul
Leave a Reply