Probolinggo,
Kombes pagi.com_Aktifitas armada dump truck besar yang mengangkut galian tanah uruk dari sisi selatan Gunung Bentar desa Curahsawo kecamatan Gending dikeluhkan dan dipertanyakan Aliansi masyarakat dan Pemerhati Lingkungan dan Aset Negara Probolinggo. Pasalnya eksploitasi tanah yang selama ini dikuasai pihak Angkatan Laut tersebut disinyalir telah keluar dari titik koordinat penggalian yang direkomendasikan oleh pihak pertamayang dalam hal ini AL (Angkatan Laut).
Sepanjang pantauan dilapangan, Nampak armada truck besar pengangkut material tanah tersebut lalu lalang dari areal Puslatpur Kopaska TNI AL Curahsawo menuju proyek tol di desa Sumber Kerang kecamatan Gending, seperti yang dilakukan armada truk dengan Nopol DA 9126 LD, Rabu (02/3). Informasi yang kami peroleh, ternyata aktifitas tambang galian C ini atasnama PT. Garuda Emas atau GMS.
Bisa jadi adanya aktifitas penambang disisi selatan Gunung Bentar ini menimbulkan polemik dikalangan warga setempat, mengingat masyarakat merasa tidak pernah diberitahu oleh pengelola tambang terlebih tidak adanya kompensasi pada warga sekitar yang dilalui armada truk pengangkut tanah uruk tersebut. Bahkan kalangan pemerhati aset Negara mensinyalir beraninya penambang melakukan pengerukan dilokasi tersebut, karena dibekingi oleh oknum tertentu dan yang pasti dari pihak internal AL sendiri. “Ada dugaan ini menyangkut persaingan bisnis yang melibatkan petinggi internal AL.”Ujar Misnadi, Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan dan Pemerhati Aset Negara yang secara khusus memantau aktifitas penambang dilokasi tersebut.
Jika ditelaah lebih jauh, ternyata pengelola tambang yang dimaksud adalah mereka yang selama ini tajam mengkritisi kegiatan tambang yang sudah terlebih dahulu melakukan aktifitas penambangan di gunung Bentar dan legalitasnya jelas dan direkomendasi pihak Mabes AL.
Atas kejadian yang ada dilapangan ini, aktifis Pemerhati lingkungan dan aset Negara, akan melaporkan hal tersebut ke Mabes TNI AL guna mendapat klarifikasi dan mengungkap siapa sosok dibalik kegiatan penambangan yang dimaksud. Sementara PPK proyek tol Paspro Tahap IV yang dihubungi terkait hal tersebut, Â hingga berita ini naik ternyata belum bisa merespon panggilan telpon maupun ditemui secara langsung. Investigasi akan terus dikembangkan. (Tim)
Leave a Reply