MEMBANGUN SUMUR BOR UNTUK MENGANTISIPASI GAGAL PANEN

Ngawi, Kombes Pagi – Sektor pertanian mampu menjadi tumpuan ekonomi di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, sektor pertanian harus diperkuat mengingat saat ini sektor pertanian menjadi tumpuan utama dalam menggerakkan roda perekonomian. Air merupakan komponen utama kebutuhan pertanian, untuk mengantisipasi krisis air pada musim kemarau dan gagal panen pemerintah desa Manisharjo, Kecamatan Ngrambe membangun sumur bor sebagai sumber pengairan untuk areal persawahan dan areal pertanian. Pasalnya ketika kemarau tiba saluran irigasi tidak dapat diandalkan karena menurunnya debet air karena cuaca panas, sumur bor jadi alternatip ketika sawah dan lahan pertanian kekurangan suplai air.

Wijianto kades Manisharjo memaparkan keberadaan sumur bor memiliki andil besar dalam upaya penyelamatan lahan pertanian saat mengalami krisisi air yang dapat berujung gagal panen. Keberadaan sumur bor sangat membantu, sehingga proses penanaman padi dan sayur sayuran tetap bisa dilakukan bahkan pada saat musim kemarau. Sumur bor tidak mudah tercemar, hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan karena sumur bor mengunakan pipa, dipasang dan disambung secara teknik, dimana pipa-pipa ini akan mencegah kotoran maupun limbah untuk bisa masuk, lebih efeisien dan juga praktis dapat memproduksi air dalam jumlah volume banyak, stabil disegala musim sehingga tidak ada kekwatiran akan mengalami kekeringan.
Dengan pertimbangan tersebut pemerintah desa Manisharjo, memasukan skala prioritas di RKP desa Manisharjo tahun anggaran 2021 untuk membangun sumur bor dari sumber keuangan Dana Desa tahun 2021 dengan pagu anggaran RP 110.000.000,-(seratus sepuluh juta rupiah) lokasi RT 02 RW 01 dusun Sedran, desa Manisharjo dengan kapasitas 4 dim, Sebagai alternative solusi minimnya pasokan air untuk kebutuhan lahan pertanian di wilayah desa Manisharjo. Dengan harapan tidak ada lagi alasan gagal panen karena kurangnya pasok air di lahan pertanian di wilayah desa Manisharjo utamanya dusun Sedran, hingga swasembada pangan dapat terwujud. Banyak petani akan merasakan manfaat keberadaan sumur bor tersebut meski mahal pada tahap awal pembuatan akan tetapi dapat digunakan secara berkelanjutan. (JK)