Malang kombespagi .com
Cinta adalah prasaan yang natural pada diri seseorang, khususnya kepada lawan jenis. Prasaan saling memiliki, saling memenuhi, saling melengkapi dan saling mencintai yang sama sekali tidak dapat dipaksakan. Oleh karena itu dua orang yang saling mencintai membuat komitmen hubungan untuk mengikat prasaan cinta agar menjadi satu hal yang mendatangkan kebahagiaan.
Hubungan yang dijalani oleh dua orang yang saling mencitai, tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada beberapa tahap yang perlu dilewati seperti permasalahan yang datang silih berganti dan terkadang memutuskan bahkan menghancurkan hubungan tersebut. kehancuran sebuah hubungan tergantung bagaimana seseorang tersebut menyikapinya, dengan permasalahan yang dihadapi, mampu kah seseorang tersebut melewati hingga bertahan atau sampai melepaskan.
Pada novel novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka dan The Notebook Karya Nicholas Sparks kedua tokoh memiliki permasalahan percintaan yang sama yaitu, hubungan cinta Zainudin tidak direstui oleh keluarga Hajati begitupun di novel the notebook hubungan cinta Noah Calhoun tidak direstui oleh kedua orang tua Allie Hamilton alasannya karena para laki-laki ini miskin dan tidak bisa menghidupi perepmpuan yang akan dinikahinya. Tidak gampang menerima percintaan yang tidak direstui orang tua, setelah merasakan pahitnya percintaan yang tidak di restui orang tua, kedua tokoh tetap bersemangat dalam memperjuangkan cintanya, dan ingin membuktikan kepada keluarga bahwa ia mampu membuat pasangannya bahagia.
Sampai akhirnya kedua tokoh jatuh sakit karena pasangan yang dicintainya dipaksa oleh orang tuanya menikah bersama lelaki yang lebih pantas menurut keluarganya. Patah hati yang membuat kedua tokoh sampai sakit tak membuat pasangannya jatuh ke hatinya lagi.
Setelah mengalami sakit yang luar biasa Zainuddin dan Noah bangkit, kedua laki- laki ini bangkit dari patah hatinya. Kedua tokok tersebut mengejar cita-citanya. Cita- citanya tentang cinta yang pupus, tapi tidak untuk cita-citanya yang lain. Noah punya cita-cita untuk membangun rumah kayu, sedangkan Zainudin diingatkan tentang bakatnya, yaitu menulis. Dengan semangatnya yang sebagian besar berasal dari patah hatinya mereka berhasil mencapai cita-citanya. Zainudin berhasil menjadi penulis fiksi yang cerita-ceritanya selalu ditunggu dan menjadi bestseller sedangkan Noah mampu membangun rumah tua yang usang menjadi rumah megah dan mendapat penawaran milyaran dolar untuk rumah yang telah dibangunnya tersebut.
Namun, kedua laki-laki ini bertemu dengan cinta mereka kembali saat keduanya tengah mencapai kesuksesan. Bedanya Zainuddin bertemu dengan Hajati yang telah menikah denang Aziz seorang pemuda kaya raya yang telah dijodohkan oleh orangtua nya , sedangkan Noah yang bertemu dengan Allie yang baru bertunangan dengan kekasihnya, justru hal ini membuat hati Zinuddin dan Noah merasa sakit karena melihat orang yang dicintainya menjadi kekasih orang lain.
Akhir kisah Noah dan Allie menikah, namun Zainudin dan Hajati tidak, meskipun suami Hajati telah menceraikannya dan meminta Zainudin untuk menikahi Hajati. Meskipun tidak sampai menikah, Zainudin berada di sisi Hajati sampai di akhir hayat Hajati yang meninggal karena tenggelamnya Kapal van Der Wijk. Mereka tetap dekat selamanya, karena Hajati dikubur di pekarangan rumah Zainudin. Begitupun dengan Noah terus berada di sisi Allie Sampai mereka tua bersama-sama, selamanya.
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka dan The Notebook karya Nicholas Sparks memiliki perbedaan dan persamaan. Persamaanya adalah menceritakan tentang perjuangan cinta. Tentang bangkitnya seseorang dari patah hati seorang lelaki. Mereka bisa membuktikan bahwa patah hati tidak membuat mereka hanyut dan semakin terpuruk namun mereka bisa bangkit kemudian dengan usahanya
yang sungguh-sungguh mereka bisa sukses. Yang membedakan hfanya usaha kedua tokoh dalam bangkit dan mmeperjuangkan cinta mereka.
Oleh ..
Putri kurnia handayani pendidikan bahas dan sastra indonesia.UMM malang
Leave a Reply