Ngawi, Kombes Pagi – Cuaca ekstrim melanda wilayah kabupaten Ngawi. Intensitas hujan beberapa minggu ini turun sangat deras di sertai terpaan angin kencang saat musim kemarau tahun ini, membuat ratusan hektar tanaman tembakau di sentra produksi desa Karangjati, kecamatan Karangjati, kabupaten Ngawi mengalami kerusakan serius, serta membuat para petani merasa was – was karena terancam gagal panen hingga mengalami kerugian cukup besar. Akibat lahan tanaman tembakau terendam air selama beberapa hari terakhir.
Sojo salah satu petani tembakau karangjati kabupaten Ngawi, memaparkan pertumbuhan tanaman tembakau setelah terendam air berhari-hari biasanya di awali daun layu hingga akhirnya banyak yang mati, akibat genangan yang berlebihan membuat tanaman tembakau tidak bisa tumbuh normal. Kamis (16/9/2021).
Berbagai upaya telah di lakukan para petani dengan mengurangi debit air pada lahan tanaman tembakau mengunakan mesin pompa. Jika dibiarkan maka dipastikan petani tembakau terancam gagal panen.
Sojo yang juga sebagai Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) kabupaten Ngawi, mengkalkulasi dengan analisa hitungan sebanyak 150 hektar lahan tanaman tembakau di kecamatan Karangjati yang terancam gagal panen. Dengan estimasi kerugiannya, rata-rata untuk satu hektar biaya tanam tembakau mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Namun, jika dihitung sampai dengan hasil panen, kerugian bisa mencapai di atas Rp 60 juta per hektar.
Sedangkan keseluruhan jumlah luas lahan tembakau di kabupaten Ngawi pada 2021 mencapai 450 hektar. Dari sekian luasan lahan tersebut yang sudah mendekati masa panen sekitar 300 hektar.
Amirudin, kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi melihat kondisi cuaca ekstrim selama beberapa hari ini melanda wilayah kabupaten Ngawi merasa prihatin dan fihaknya bersama pimpinan dinas pertanian ngawi, telah menyiapkan asuransi pertanian dengan mempelajari regulasi untuk membantu petani tembakau serta mengikuti asuransi dengan pembayar premi asuransi pertanian melalui dana bagi hasil cukai untuk mengurangi kerugian yang dialami petani tembakau akibat cuaca exstrim maupun serangan hama, tambah Wibowo. (JK)
Leave a Reply