Ngawi, Kombes Pagi – Saat pandemi Covid-19, dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai kota membuat perekonomian desa semakin terbebani terlebih dengan pulangnya pekerja urban yang telah sampai di kampung halaman membawa kecemasan terjadinya penularan penyebaran virus corona. Setelah sendi-sendi ekonomi, kota besar telah banyak dikunci, kota besar istirahat sementara waktu hingga pandemi berlalu, sementara desa dipacu untuk tetap memutar sendi-sendi ekonomi supaya bahan pangan penyangga kehidupan tidak terhenti. Menjadi nyata bahwa perekonomian negara saat pandemi telah dibebankan pada desa dengan segala kekurangan. Disisi lain warga desa bukanlah penduduk yang kebal virus, namun mereka harus tetap memproduksi hasil pertanian untuk menghidupi diri dan secara tidak langsung sebagai menyangga pangan kehidupan di negara Indonesia ini. Hingga saat ini belum ada kebijakan yang terlihat mumpuni untuk menahan penyebaran pandemi covid 19.
Menghadapi beratnya beban ini, pemerintah desa Babadan kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi, membekali desa dengan membentuk protokol relawan desa lawan Covid-19. Sayangnya, protokol yang bersifat relawan tidak serta merta ada tambahan anggaran khusus, karena relawan desa diharapkan dapat diatur bekerja tanpa digaji. Pada kondisi ini, sebaiknya pemerintah melalui Ketua Gugus Tugas perlu menjamin bahwa protokol relawan desa, dapat menguatkan warga desa melawan pandemi. Jika tidak, meski telah diterapkan dengan ketat, menjadikan warga desa semakin rentan seperti tanpa perlindungan, papar Sunaryo kades Babadan.
Desa menghadapi Covid-19 dengan dua penguatan dari pemerintah, yakni penguatan pembangunan desa untuk kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan penguatan kesehatan masyarakat. PKTD dari dana desa Babadan merupakan bagian kegiatan penguatan ekonomi desa, di pergunakan untuk pembangunan talud dan gorong-gorong dengan panjang talud 90 meter dengan volume 40 meter kubik dengan biaya Rp 52.272.000,- lokasi RT 04 RW 01 dusun Babadan desa Babadan kecamatan Ngrambe. Di laksanakan oleh TPK desa Aris Setiawan sebagai ketua, dengan tetap mengacu protokol kesehatan memakai masker dan menjaga jarak saat bekerja dengan upah pekerja di bayar secara harian di harapkan dapat memperkuat ekonomi desa di masa pandemi.
Sedangkan untuk penguatan kesehatan dengan membentuk protokol relawan desa lawan Covid-19, diharapkan mampu mendukung penyebarluasan kebijakan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus secara terorganisir hingga desa. Karena pemerintah telah memaksakan perekonomian desa harus tetap berjalan untuk menyangga kehidupan perkotaan yang tengah diistirahatkan. (HS)
Leave a Reply