PGRI Gelar Smart English Training

Spread the love

Probolinggo kombespagi.com
Dalam rangka program peningkatan mutu pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) menggelar Smart English Training di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis dan Jum’at (24-25/10/2019).

Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE ini diikuti oleh 1.300 orang guru dari 24 PC PGRI se-Kabupaten Probolinggo yang dibagi dalam 2 (dua) gelombang. Dimana masing-masing gelombang diikuti oleh 650 orang guru. Sebagai narasumber hadir dari Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN).

Pembukaan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo serta sejumlah perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri didampingi Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Purnomo dan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menerima cinderamata dari perwakilan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara.

Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Purnomo mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi guru dalam kegiatan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) RI Nomor 16 Tahun 2009.

“Selain itu, merefresh kemampuan berkomunikasi Bahasa Inggris. Karena sejatinya guru sudah menerima Bahasa Inggris itu sejak di bangku sekolah dan bisa diterapkan dalam kelas maupun kegiatan sehari-hari. Serta menyambut HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2019 PGRI Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.

Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan apresiasi kepada PGRI Kabupaten Probolinggo yang telah semangat dan memiliki kemauan untuk terus mengembangkan dan menambah ilmunya tidak hanya untuk diri sendiri tetapi yang terpenting adalah mentransfer ilmu yang nantinya untuk disampaikan kepada para murid.

“Tentunya ini akan menambah dari sistem pembelajaran guru kepada murid. Artinya ada kekompakan dan kemandirian yang mana sepertinya masyarakat setiap tahun terakhir ini sudah terbiasa manja. Jadi bagaimana semua selalu menuntut kepada pemerintah. Alhamdulillah PGRI bersama para guru se-Kabupaten Probolinggo memberikan contoh konkrit dan semangat. Semoga forum ini bermanfaat dan berkah bagi semuanya,” katanya.

Bupati Tantri mengharapkan agar kegiatan smart English training ini memberikan manfaat bagi guru, khususnya dalam pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Ini menjadi bukti bahwasanya para guru ikhlas dan rela demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Probolinggo.

“Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan oleh para guru ini dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Serta diberikan kemudahan dalam bertugas, termasuk kemudahan dalam mendidik murid-muridnya di sekolah. Sehingga menjadi sebuah kebaikan bersama para orang tua dalam menghantarkan anak-anaknya menjadi generasi muda harapan masa depan,” harapnya.

Lebih lanjut Bupati Tantri mengajak para guru untuk bersama-sama menjadi benteng pertama bagi perkembangan dan pembentukan karakter generasi. Karena pantangannya cukup mengerikan, tidak hanya sekedar narkoba dan kenakalan remaja tetapi juga sudah sangat terlihat dengan jelas pudarnya karakter-karakter anak muda saat ini.

“Generasi muda saat ini inginnya instan dan maunya enak sendiri tanpa harus berjuang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari keberadaan gudget, sinetron TV serta band-band luar negeri. Sehingga mereka rela meninggalkan aktivitas apapun bahkan tidak sholat untuk nonton konser. Inilah salah satu aspek bagaimana kehadiran seorang guru sangat dirindukan oleh anak-anak,” jelasnya.

Tidak lupa Bupati Tantri mengingatkan kepada semua guru agar bersama-sama menjaga anak-anak dari segala ancaman dan keadaan yang tidak sesuai dengan karakter Indonesia sebagai bangsa timur serta tidak sesuai dengan syariat agama di Kabupaten Probolinggo.

“Saya yakin dan percaya dengan kekompakan para bapak dan ibu guru dan bekerja sama dengan orang tua untuk membentuk sebuah iklim, dimana guru bersama dengan orang tua bersama dengan anak dan lingkungan sekitar sekolah menjadi pondasi sebuah satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lainnya,” jelasnya.

Bupati Tantri menambahkan kompleksnya permasalahan di wilayah antara sekolah dan rumah sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter. Sehingga tugas guru bagaimana mengkondisikan tempat lingkungan bersama dengan orang tua dalam membentuk sebuah iklim yang baik bagi anak. Guru juga tidak boleh anti kritik serta membuka diskusi selebar-lebarnya dengan orang tua. Selain itu, orang tua pun harus tahu bagaimana kondisi dan perkembangan anak di sekolahnya.

“Mari kita teguhkan hati untuk terus bersemangat dan berjihad dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Tentunya pendidikan menjadi hal yang utama dalam nafas dan pembangunan di Kabupaten Probolinggo sejalan dengan visi dan misi dari Presiden RI Joko Widodo. Salah satu programnya adalah peningkatan sumber daya manusia yang linier dengan program Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Utamanya menjaga generasi muda dan generasi penerus kita sesuai dengan apa yang kita cita-citakan bersama,” pungkasnya. Fahrul

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*