Budaya Bersih Desa Dawung Wujud Penghormatan Antara Manusia dan Alam

Spread the love

Ngawi,

Kombes Pagi.com – Tradisi bersih desa Dawung kecamatan Jogorogo kabupaten Ngawi provinsi Jawa Timur di yakini warga masyarakat sebagai upacara adat yang memiliki makna spiritual bertujuan untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat serta memohon perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari.

Namun terdapat sebagian warga desa Dawung dengan cara membaca yasin bersama di masjid pada malam hari sebelum acara bersih desa di laksanakan. Saat pelaksanaan warga masyarakat desa Dawung bersama pemerintah desa membawa nasi tumpeng beserta lauk-pauknya dalam jumlah yang besar dibawa ke kantor desa untuk selamatan, yang mana selamatan sering dilakukan dengan cara kenduri yang berarti makan bersama. Kenduri yang di dalamnya mengandung harapan untuk memperoleh keselamatan selalu menghidangkan tumpeng yang dikelilingi lauk pauk yang beraneka macam jenisnya dan di do’akan oleh tokoh agama setempat kemudian dimakan bersama dan dibagikan kepada seluruh warga dan undangan yang ikut hadir dalam acara tersebut. Jum’at (30/8/2024)

Masyarakat tradisional Jawa mempunyai kepercayaan bahwa ada kekuatan gaib diluar diri manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka, oleh karena itu mereka merasa perlu memelihara hubungan dengan kekuatan tersebut agar terjadi keseimbangan dengan kehidupan mereka sebagai manifetasi keseimbangan terhadap alam.

Ahmat Widayanto kades Dawung saat ditanya media Kombes Pagi sejak kapan upacara bersih desa Dawung di mulai, dia tidak dapat menjelaskan secara pasti kapan di mulainya namun secara garis besarnya menuturkan “bahwa upacara bersih desa yang mempunyai banyak sebutan, mulai sedekah bumi, rasulan, selamatan bumi, suran yang di anut dan di percaya oleh masyarakat Jawa yang dilaksanakan setahun sekali sebagai upacara bersih desa, memiliki makna yang sama, sebagai bentuk rasa syukur yang telah diberikan oleh Allah SWT dari nikmat satu tahun yang lalu. Untuk waktu pelaksanaan, biasanya sesudah musim panen padi, sayur-sayuran ataupun polowijo”, jelasnya.

“Lebih lanjut, bersih desa sebagai wujud ucapan syukur pada Allah SWT disisi lain sebagai upaya untuk mencari keseimbangan hubungan dengan makhluk yang tidak kasat mata seperti roh dan para arwah leluhur yang diyakini sebagai penjaga atau pelindung desa,” tandasnya.

Dalam budaya upacara bersih desa banyak di temukan nilai-nilai, yang mengingatkan tentang eksistensi hubungan manusia dengan alam, melalui  ritual upacara bersih desa dimana warga masyarakat dibiasakan untuk menggunakan simbol-simbol yang bersifat  abstrak (misalnya nasi  tumpeng yang mempunyai arti tersendiri dan sebagainya).

Namun lain halnya yang dilakukan oleh masyarakat Desa dawung, yang  mana  penyelenggaraan bersih desa dipercaya sebagai kebudayaan lokal desa Dawung yang masih di lestarikan meskipun bagaimana  asal-usulnya juga tidak begitu jelas namun sampai saat ini masih terus dilakukan oleh sebagian besar warga desa Dawung. Selesai ritual upacara bersih desa dawung dilanjutkan dengan hiburan Campursari (JK).

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*