Pemkab Probolinggo Siap Wujudkan Program Seribu Desa Sapi

Spread the love

Probolinggo, Kombes Pagi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) siap mewujudkan program 1.000 desa sapi dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.

Dimana program 1.000 desa sapi ini dilakukan dalam rangka menggenjot produktivitas sapi di tengah pandemi. Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu dari lima daerah di lima provinsi yang ditetapkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI sebagai pilot project dalam program 1.000 desa sapi yang bertujuan untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan peternak.

“Untuk di Kabupaten Probolinggo, program, 1.000 desa sapi ini akan dimplementasikan di lima kelompok yang ada di lima desa di wilayah Kecamatan Lumbang. Meliputi, Desa Lumbang, Purut, Wonogoro, Negororejo dan Sapih,” kata Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo Yahyadi.

Penetapan lima desa tersebut dilakukan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI setelah melihat secara langsung ke wilayah Kecamatan Lumbang serta melakukan silaturahim dengan Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Pendopo Kabupaten Probolinggo dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si di Pondok Pesantren HATI di Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan.

“Selanjutnya, pada 23 Oktober 2020 lalu kami diundang ke Bogor untuk melakukan pemantapan pelaksanaan dan penandatanganan Pakta Integritas Program 1.000 Desa Sapi dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Republik Indonesia,” jelasnya.

Menurut Yahyadi, para peternak yang ada di 5 desa di Kecamatan Lumbang sudah mendapatkan pelatihan. Sebab jika mengacu pada protap yang ada, pada tanggal 15 Nopember 2020 semua kandangnya sudah ready karena sapinya akan masuk ke kandang. Sehingga sampai saat ini para kelompok tani bekerja keras dalam hal pembuatan kandang karena ada stimulant dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

“Program 1.000 desa sapi di Kabupaten Probolinggo ini merupakan tahap awal. Jadi ini merupakan pilot project, dimana nanti 1.000 sapi ini akan diserahkan kepada kelompok tani di 5 desa di Kecamatan Lumbang. Masing-masing desa akan mendapatkan 200 sapi terdiri dari 100 sapi pembibitan dan 1000 sapi penggemukan,” tegasnya.

Yahyadi menjelaskan Kecamatan Lumbang dipilih untuk menerima program 1.000 desa sapi ini berdasarkan ikhiar terutama tentang keikhlasan berlembaga dan kebetulan secara tidak langsung Hijauan Pakan Ternak (HPT) di Kecamatan Lumbang sangat mendukung sekali.

“Disinilah para tamu baik Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI maupun dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur langsung menyetujui serta menyatakan bahwa 5 desa itu layak untuk mendapatkan program 1.000 desa sapi karena disupport oleh Hijauan Pakan Ternak (HPT) yang tersedia cukup,” terangnya.

Untuk teknisnya terang Yahyadi, tentunya sesuai dengan prosedur. Kalau sudah kandang dengan sistem komunal ini, maka sapinya tidak dibagi per orang tapi dikandangkan dalam satu tempat yang nantinya dibagi 2 yaitu pembibitan dan penggemukan karena memang cara memeliharanya berbeda.

“Jadi sapi tersebut dipelihara oleh para anggota yang ada di kelompok di desa tersebut sebanyak 200 ternak dengan sistem kandang komunal. Tidak terpencar-pencar atau satu orang satu tidak seperti itu. Melainkan komunal dan dipelihara bersama-sama. Oleh karena itu, lima kelompok di lima desa ini saya berharap nantinya menjadi peternak yang modern,” ungkapnya.

Yahyadi menjelaskan bahwa bibit sapi yang akan diberikan ini berasal dari luar Indonesia. Tentunya secara teknis dari luar itu iklimnya sama dengan Indonesia. Oleh karena itu harapannya program 1.000 desa sapi ini didukung oleh masyarakat, terutama masyarakat yang ada di Kecamatan Lumbang agar nantinya di 5 desa itu menjadi pilot project di Indonesia.

“Mohon doa restu semuanya, mudah-mudahan yang kita perbuat ini memberikan kemaslahatan kepada masyarakat, terutama di 5 desa yang ada di Kecamatan Lumbang. Nanti sapi sebanyak 1000 ini hasilnya akan digulirkan kepada masyarakat sekitarnya,” pungkasnya.

Kewajiban dari kelompok penerima program 1.000 desa sapi tersebut tambah Yahyadi adalah memelihara sapi sebanyak 200 ekor tersebut. Untuk 100 ekor penggemukan, saat sapi baru masuk ditimbang dahulu dan setelah 6 bulan dijual ditimbang lagi. Kelebihannya dijadikan sebagai biayanya dan untuk penambahan sapinya diambilkan dari hasil timbangan awal untuk dibelanjakan lagi.

Demikian pula dengan 100 ekor pembibitan, nantinya setelah 1 tahun sudah bisa beranak. Maka anak itu dipelihara dulu dengan hasil penggemukan dan kalau sudah layak untuk digulirkan maka digulirkan di sekitarnya.

“Tentunya program 1.000 desa sapi ini tidak lepas dari dukungan dan support langsung dari Pimpinan Komisi IV DPR RI Bapak Hasan Aminuddin yang terus memperjuangkan apa yang menjadi keinginan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (Ag)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*