Ratusan Sekolah SD Kondisi Memprihatinkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan mulai Inventarisasi.

Spread the love

PASURUAN,

Kombes Pagi.com–Banyaknya Sekolah yang rusak di Kabupaten Pasuruan, Karena keterbatasan anggaran dan skema SIPD yang kaku, menjadi hambatan yang ada, Boro-boro menanggung dana perbaikan sendiri, melainkan menggantungkan kucuran anggaran dari pemerintah pusat.

Dapat suntikan dana Rp 24 Milyar untuk atasi kerusakan bangunan kondisi memprihatinkan yang melanda ratusan sekolah SD di Kabupaten Pasuruan.

Kerusakan bangunan sekolah, mulai dari yang ringan hingga berat, menjadi ancaman bagi kenyamanan dan keamanan siswa dalam giat belajar.

Berdasarkan inventarisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, 30 persen dari total 657 bangunan SD di wilayahnya, mengalami kerusakan.

“Skala kerusakannya bervariasi. Mulai dari yang ringan sedang maupun berat,” kata Tri Agus Budhiarto, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan.

Kerusakan berat bahkan dari beberapa sekolah memaksa untuk dikosongkan. Seperti contoh SDN Winong dan SDN Watukosek, Kecamatan Gempol. Atau SDN Sukoreno, Kecamatan Prigen serta SDN Jeruk di Kecamatan Kraton.

Keputusan ini diambil demi keselamatan para siswa, mengingat kondisi bangunan terpantau membahayakan. Dari 657 bangunan SD se-kabupaten, ada kisaran 200 sekolah yang mengalami kerusakan berdasarkan pendataan th 2023.

Sebagian, juga sudah diusulkan perbaikan tahun ini. Belum tersentuh rehab, baru-baru ini ada tambahan sekolah yang rusak. Yakni SDN Tosari, yang mengalami kerusakan pada 3 ruangannya, akibat terjangan angin kencang.

“Memang kerusakan bangunan tidak bisa diprediksi. Ada yang memang karena faktor usia, dan ada juga yang diakibatkan bencana alam,”ungkap Budhiarto.

Ia juga mengatakan, penanganan menyeluruh membutuhkan biaya besar. Sehingga, tidak semua sekolah dapat diperbaiki dalam waktu dekat. Tahun ini, pemerintah baru mengalokasikan anggaran untuk perbaikan di kurleb 90 titik sekolah.

“Jumlahnya 1/6 dari seluruh sekolah yang rusak. Artinya, dari enam sekolah rusak, 1 yang akan diperbaiki,”terangnya.

Kerusakan yang terjadi, bukan hanya ruang kelas. Ada juga ruang kepala sekolah, perpustakaan dan ruang guru yang sama-sama perlu dibenahi.

Usulan perbaikan yang dilayangkan, tergantung urgensinya. Besarnya kebutuhan anggaran perbaikan, membuat pemerintah tidak hanya mengandalkan kekuatan fiskal daerah.

Perbaikan sekolah yang rusak, juga dipastikan mendapat suntikan anggaran dari DAK (Dana Alokasi Khusus), sebesar Rp24 miliar.

“Meskipun masih banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan, kami harap dengan upaya ini, kualitas pendidikan di Kabupaten Pasuruan bisa terus meningkat,” tutupnya (Rul)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*