
Bangil,
Kombes Pagi.com_Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil sekarang ada Unit Radiologi Magnetic Resonance Imaging (MRI). Operasional Unit MRI tersebut diresmikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis, Jumat (17/1/2025).
Direktur RSUD Bangil, Dr Arma Roosalina mengatakan, alat MRI RSUD Bangil menggunakan teknologi 1,5 Tesla yang memungkinkan pemeriksaan sangat akurat tanpa radiasi. Mulai pemeriksaan otak dan sumsum tulang belakang, pemeriksaan jantung dan pembuluh darah, pemeriksaan organ guna menemukan masalah dengan hati, ginjal, pankreas, dan sistem pencernaan, pemeriksaan kanker hingga pemeriksaan sendi.
“Dengan kehadiran alat MRI di RSUD Bangil tersebut, kami terusĀ berkomitmen untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan. Utamanya dalam layanan pemeriksaan seluruh organ tubuh yang dirasa sedang bermasalah, dan kami pastikan layanan diberikan dengan sebaik-baiknya,”jelasnya.
Untuk sementara waktu, layanan MRI masih belum terlayani BPJS Kesehatan. Oleh sebab itu, bagi pasien dapat menggunakan tarif pasien umum, dengan besaran biaya sekitar Rp 2,2 juta-Rp 2,5 juta.
Roosalina menggaris bawahi dalam waktu yang tak lama, layanan kesehatan MRI akan bisa diakses oleh para pasien yang menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah, mesin MRI sudah bisa dioperasionalkan secara penuh. Hanya saja, kami masih proses bekerja sama dengan BPJS, sehingga masyarakat harus bersabar. Sebab sementara ini menggunakan tarif pasien umum dulu, dengan berjalannya waktu secepat mungkin kita upayakan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,”tegasnya.
Tak hanya mesin MRI yang sudah ada. RSUD Bangil juga telah menyiapkan 4 dokter spesialis radiologi yang siap melayani maksimal 15-20 pasien dalam satu hari.
“Kami bisa melayani 10-15 pasien dalam satu hari. Kalau lebih ya bisa sampai malam,”katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis mengucapkan selamat kepada RSUD Bangil yang tak henti-hentinya berinovasi dalam hal layanan kesehatan.
Di sambutannya, Nurkholis menegaskan bahwa keberadaan Unit MRI akan semakin meningkatkan daya jual rumah sakit. Sehingga ke depan ia meyakini jumlah kunjungan pasien ke RSUD Bangil, secara otomatis akan bertambah.
“Semakin banyak layanan yang dibuka berarti membuka peluang sekaligus pilihan pasien untuk berobat atau mendapatkan layanan kesehatan dari RSUD Bangil. Istilahnya ini salah satu cara paling efektif untuk promosi sekaligus selling product semua layanan yang ada di RSUD Bangil,”ujarnya.
Dengan semakin bertambahnya jumlah pasien, maka potensi peningkatan pendapatan daerah dari RSUD Bangil sangat terbuka lebar. Apalagi RSUD Bangil berstatus BLUD alias Badan Layanan Unit Daerah, sehingga Lebih mandiri dalam mengelola anggaran dan sumber daya.
“Tidak mengesampingkan pelayanan kepada pasien, RSUD Bangil juga dituntut untuk menambah pendapatan. Sehingga harus bisa menarik pasien sebanyak-banyaknya, salah satu targetnya adalah perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Pasuruan,” terangnya.
Ke depan, Pemerintah Daerah melalui anggaran DBHCHT (Dana Bagi Hasil Bagi Cukai dan Tembakau) akan terus mengembangkan sarana prasarana dan fasilitas kesehatan di dua rumah sakit daerah, yakni RSUD Bangil dan RSUD Grati.
“Semua kekurangan fasilitas kita lengkapi demi mengembangkan dua rumah sakit kebanggaan kita, yakni RSUD Bangil dan RSUD Grati,”tutupnya.(RuL)”
Leave a Reply