Ketum Siti Jenar Blak Blakan Angkat Bicara Menanggapi Maraknya Oknum Yang Mencari Panggung Atas Kejadian Sugi Nur dan Dirinya

Spread the love

Situbondo, Kombes Pagi – Menanggapi maraknya video kontroversi pertemuan KETUA UMUM LSM SITI JENAR Eko Febrianto VS Sugi Nur belakangan ini dan video dari Chanel YouTube munjiat Chanel milik Sugi nur yang marak di potong potong dan dijadikan konsumsi oleh beberapa orang tak terkecuali juga oleh para oknum pergerakan 

Yang sengaja membuat keruh suasana dan terkesan menumpang panggung dengan mengabaikan kondusifitas Situbondo pasca isu kehadiran Sugi nur di bumi Santri Situbondo ini Ketua umum LSM SITI JENAR Eko Febrianto pun blak blakan angkat bicara.

Menurut Eko, saya sebenarnya enggan untuk kembali mengomentari perihal Sugi nur atau yang biasa kita kenal Gus Nur. Karena dia jelas telah menggagalkan rencana pembangunannya.Tapi ini menjadi menarik banyak orang yang bertanya sikap resmi kelembagaan kami terhadap isu tersebut. dan marak nya orang orang yang menumpang panggung antara saya dan sodara Sugi nur.

Kejadian itu memang tidak terencana sebelum nya dan saya dalam potongan potongan tersebut tidak dibpaparkan utuh dan itu Versi YouTube si Sugi nur maka penonton pun banyak yang gagal paham. Padahal. Sebelum suasana itu mencair pasca saya lantak dia di warung Bali 2 Buruan suboh. Kita bertemu kembali di RM Leo Jokotole kota timur Besuki dan disana terjadi lagi Diskusi Kembali tapi dengan suasana yang agak santai setelah Sugi Nur Mau melaksanakan syarat syarat yang saya minta contoh diantara nya agar Sugi merubah Metode Dakwah nya yang kita ketahui bersama seperti apa. Yang kedua menghargai simbol negara baik dan sowan ke para tomas dan toga serta forkopimda Situbondo sebelum melanjutkan pembangunan nya mengingat pembangunan lembaga pendidikan ini tidak mudah perijinan nya. eeeh malah Si Nur menggagalkan ini dengan alasan tanah lagi bermasalah dengan si pemilik. Ujar Eko

Menanggapi Gagal nya Sugi nur atau biasa yang kita kenal dengan Gus Nur untuk mendirikan sebuah pesantren di Besuki Situbondo. Ini semoga kedepannya menjadi sebuah pembelajaran untuk kita semua yang mana kedepannya kita harus benar benar selektif memilih guru apalagi pengasuh sebuah pesantren.untuk kita jadikan panutan karena gelar Ulama itu buka gelar yang mudah.

“Ulama itu seharusnya memiliki karakter abid (taat kepada Allah,), arif, alim dan tidak mungkin berbicara sembarangan, apalagi menyebar ujaran kebencian di masyarakat. seperti yang kita khawatirkan kemarin kepada sosok Gus nur yang cukup kontroversi tersebut

Kemudian saya berharap nantinya kalau ada tokoh / figur yang akan mendirikan sebuah lembaga pendidikan berbasis Islam seyogyanya calon pengasuh harus jelas keilmuaan nya Seperti lazimnya ulama-ulama kita, baik seperti Syekh Maulana Habib Lutfi di Pekalongan. Serta para ulama-ulama Kharismatik lainnya yang ada di Kabupaten Situbondo. Dan ulama ulama NU Lain nya

“dengan metode Dakwah yang baik dengan bil hikmah, bil khasanah. Bijaksana dalam tutur kata. Walaupun berdebat, harus dengan argumentasi dan rasional. Tidak seperti apa yang dilakukan Gus Nur di beberapa kontens dakwah YouTube beliau yang saya kira jauh dari reputasi serta representasi islam yang Rahmatan Lil Alamin,” pungkas Eko. ( Rahmat )

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*