Probolinggo, Kombes pagi Perhatian Kepolisian Resor Probolinggo kota melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) setempat terhadap grafik peningkatan pengguna kendaraan bermotor, khususnya pelajar, disikapi dengan melakukan penertiban dan pembinaan dikalangan pelajar kota Probolinggo. Hal ini terpantau saat satuan ini melakukan penertiban pada sejumlah kendaraan utamanya yang dikendarai oleh para pelajar.
Giat operasi yang dilakukan diseputar lembaga pendidikan Perguruan Taman Siswa, tepatnya di gerbang sekolah Taman Dewasa Jalan Dr M Saleh kota Probolinggo, Jumat (14/12).
“Kegiatan ini sebagai shock therapy bagi siswa, karena selama ini dari ratusan siswa yang menggunakan kendaraan bermotor, banyak diantaranya tidak mematuhi aturan baku dalam berkendara. Misalanya tidak mengenakan helm.”Ujar Bripka Breni Rahardjo SH, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Probolinggo kota.
Lebih jauh Breni menambahkan dalam kegiatan tersebut, pihak Kepolisian (satlantas) hanya memberikan teguran keras pada siswa yang kedapatan tidak mematuhi aturan dalam berkendara. Termasuk megubah spesifikasi kendaraan untuk segera membenahi dan mengembalikan seperti standar.
Dalam kegiatan yang juga berlangsung dipelataran Perguruan Taman Siswa tersebut, sebanyak 18 siswa kedapatan tidak disiplin dalam menerapkan aturan berkendara, seperti tidak memakai helm. Anggota Stlantas yang berada dilokasi secara lisan hanya menegur keras para siswa yang tidak patuh pada aturan berlalu lintas tersebut.
“Kami hanya memberikan teguran secara lisan. Namun untuk besok harinya apabila masih belum mematuhi persyaratan dalam berkendara, terpaksa kami ambil langkah tegas tilang.”Ujar Breni Rahardjo.
Kegiatan ini sebagai antispasi dan pembinaan terhadap kamunitas pejar, karena serprtti diketahui dari beberapa kasus kecelakaan dijalan raya selama ini kebanyakan lebih didominasi oleh kalangan remaja utamanya pelajar yang ceroboh tidak mematuhi aturan dalam berkendara. Selain itu, ada beberapa siswa yang belum melengkapi diri dengan SIM yang menjadi bagian pokok untuk dapat menjalan kendaraan bermotor. Selain pihak Kepolisian (Satlantas), dalam giat tersebut juga didukung oleh guru yang mendampingi polisi dalam memberikan arahan. (Rul)
Probolinggo, Kombes pagi Perhatian Kepolisian Resor Probolinggo kota melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) setempat terhadap grafik peningkatan pengguna kendaraan bermotor, khususnya pelajar, disikapi dengan melakukan penertiban dan pembinaan dikalangan pelajar kota Probolinggo. Hal ini terpantau saat satuan ini melakukan penertiban pada sejumlah kendaraan utamanya yang dikendarai oleh para pelajar.
Giat operasi yang dilakukan diseputar lembaga pendidikan Perguruan Taman Siswa, tepatnya di gerbang sekolah Taman Dewasa Jalan Dr M Saleh kota Probolinggo, Jumat (14/12).
“Kegiatan ini sebagai shock therapy bagi siswa, karena selama ini dari ratusan siswa yang menggunakan kendaraan bermotor, banyak diantaranya tidak mematuhi aturan baku dalam berkendara. Misalanya tidak mengenakan helm.”Ujar Bripka Breni Rahardjo SH, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Probolinggo kota.
Lebih jauh Breni menambahkan dalam kegiatan tersebut, pihak Kepolisian (satlantas) hanya memberikan teguran keras pada siswa yang kedapatan tidak mematuhi aturan dalam berkendara. Termasuk megubah spesifikasi kendaraan untuk segera membenahi dan mengembalikan seperti standar.
Dalam kegiatan yang juga berlangsung dipelataran Perguruan Taman Siswa tersebut, sebanyak 18 siswa kedapatan tidak disiplin dalam menerapkan aturan berkendara, seperti tidak memakai helm. Anggota Stlantas yang berada dilokasi secara lisan hanya menegur keras para siswa yang tidak patuh pada aturan berlalu lintas tersebut.
“Kami hanya memberikan teguran secara lisan. Namun untuk besok harinya apabila masih belum mematuhi persyaratan dalam berkendara, terpaksa kami ambil langkah tegas tilang.”Ujar Breni Rahardjo.
Kegiatan ini sebagai antispasi dan pembinaan terhadap kamunitas pejar, karena serprtti diketahui dari beberapa kasus kecelakaan dijalan raya selama ini kebanyakan lebih didominasi oleh kalangan remaja utamanya pelajar yang ceroboh tidak mematuhi aturan dalam berkendara. Selain itu, ada beberapa siswa yang belum melengkapi diri dengan SIM yang menjadi bagian pokok untuk dapat menjalan kendaraan bermotor. Selain pihak Kepolisian (Satlantas), dalam giat tersebut juga didukung oleh guru yang mendampingi polisi dalam memberikan arahan. (Rul)
Leave a Reply